Surabaya,AIAnews.id – Anggota dewan di lingkungan DPRD Surabaya ramai-ramai menggadaikan surat keputusan (SK) pengangkatan ke Bank Jatim. Nominal yang dapat diambil berkisar mulai dari Rp 300 juta sampai Rp 2 miliar. Naik drastis dari periode sebelumnya yang hanya mentok di angka Rp 1 miliar.
Kabar ini dibenarkan oleh salah satu pegawai di lingkungan sekretariat dewan (setwan). Mayoritas anggota dewan yang dilantik pada Sabtu (24/8) lalu itu mengajukan pinjaman. Bahkan pada saat pelantikan, ada sedikitnya 6 orang pegawai Bank Jatim terlihat berkeliling di ruang paripurna.
“Jadi memang ada banyak dewan yang mengajukan pinjaman. Bahkan sebelum dilantik sudah ada yang minta surat pernyataan dari kami bahwa yang bersangkutan merupakan anggota dewan. Lalu ada pula yang baru mengajukan setelah dilantik. Mereka langsung komunikasi dengan Bank Jatim,” terang pegawai setwan yang minta identitasnya dirahasiakan ini, Minggu,8 September 2024.
Belum ada angka pasti jumlah dewan yang telah mengajukan pinjaman. Namun disebut sudah ada belasan dari berbagai partai politik. Rerata wakil rakyat Kota Pahlawan tersebut mengambil pinjaman maksimal yakni, Rp 2 miliar. Kemudian dalam sebulan dipotong gaji. Sedang bunganya disebut sebesar 10 persen.
“Mekanismenya masih sama, bank akan memotong gaji, karena gaji mereka lewat sana juga,” ujarnya.
Diakuinya, gadai SK ke bank adalah fenomena yang wajar. Bahkan, Bank Jatim sendiri jemput bola menawarkan kredit dengan jaminan SK kepada para anggota DPRD begitu mereka dilantik.
Salah satu dewan pun mengamini hal tersebut. Dia tak mau dibeberkan namanya. Sebut saja GG. Usai dilantik, dia langsung menggadaikan SK miliknya senilai Rp 2 miliar. Kemudian saat penggajian dipotong sebesar Rp 35 juta.
“Gaji pertama kemarin hanya terima Rp 10 juta, dipotong sama bank,” tandasnya.
Begitu pun dewan BB. Diakuinya, memang tidak ada larangan dari partai soal penggadaian SK. Karena itu, dirinya berinisiatif untuk mencairkan. Hasilnya pun sebagian dipergunakan untuk kebutuhan pribadi dan menutup hutang yang dikeluarkan pada masa kampanye.
“Selama kampanye saya sudah menghabiskan banyak uang, jadi ya, saya pinjam ke bank untuk menutup itu,” ungkap BB. (alm)





